Prof. Dr. Budijanto, M.Sos beliau adalah Dosen
Jurusan Geografi FIS UM (Universitas Negeri Malang) sekaligus Dosen di
Pascasarjana UM (Universitas Negeri Malang) juga. Beliau lahir di Magelang, 12
Juni 1953 dan dalam riwayat hidupnya telah banyak memberikan kebermanfaat bagi
sekitarnya. Berbagai riwayat pendidikan yang sudah ditempuh adalah :
1. SR Negeri Windusari Magelang lulus tahun
1964
2. SMP N II Magelang lulus tahun 1968
3. SMA Negeri Magelang bidang sastra sosial
dan lulus tahun lulus tahun 1971
4. S1 Kependudukan Fak. Geografi UGM
Yogyakarta lulus tahun 1979
5. S2 Sosped PPS UB lulus tahun 2005
6. S3 Sosped PPS UB lulus tahun 2011
Berdasarkan riwayat pendidikan yang ada maka tak
perlu diragukan lagi bahwa beliau sudah mempunyai banyak sekali pengalaman di
bidang sosial terutama dalam kependudukan. Bahkan hingga kini masih turut
berkontribusi dalam mengembangkan serta menyumbangkan berbagai ilmunya terutama
yang sesuai dengan kepakarannya. Hingga kini beliau masih menorehkan berbagai
prestasi dalam bidang sosial, hal ini terbukti beliau memperoleh beberapa penghargaan
diantaranya : Dosen Teladan I Tingkat Fakultas di FPIPS IKIP Malang Tahun 1983
dan Dosen Teladan II Tingkat Institut di IKIP Malang Tahun 1983, Puncaknya pada
tanggal 11 Februari 2016 beliau dikukuhkan menjadi guru besar dalam bidang ilmu
kependudukan pada Fakultas Ilmu Sosial. Pada detik-detik pengukuhan sebagai
guru besar beliau sempat menyampaikan pidato berjudul “Migrasi Internasional Tenaga Kerja Indonesia
(TKI) dan Dampaknya Terhadap Daerah Asal”
Sekilas dari isi pidato beliau menggambarkan bahwa Indonesia
yang jumlah panduduknya 250 juta jiwa sebagai salah satu negara yang memilki
jumlah penduduk terbesar ke 4 didunia setelah RRC : 1,3 milayar jiwa, India:
1,1 milyar jiwa dan Amerika Serikat 500 juta jiwa . Masalah utama kependudukan
di Indonesia adalah tidak imbangnya pertambahan angkatan kerja degan penyediaan
kesempatan kerja sehingga berdampak pada semakin tingginya pengangguran. diprediksi akan mendapat bonus di tahun
2020–2030. Bonus tersebut adalah Bonus Demografi, dimana penduduk dengan umur
produktif sangat besar sementara usia muda semakin kecil dan usia lanjut belum
banyak.
Bonus demografi ini tentu akan membawa dampak sosial
– ekonomi. Salah satunya adalah menyebabkan angka ketergantungan penduduk, yaitu
tingkat penduduk produktif yang menanggung penduduk nonproduktif (usia tua dan
anak-anak) akan sangat rendah, Hal ini sejalan dengan laporan PBB, yang
menyatakan bahwa dibandingkan dengan negara Asia lainnya, angka ketergantungan
penduduk Indonesia akan terus turun sampai 2020. Tentu saja ini merupakan suatu
berkah. Melimpahnya jumlah penduduk usia kerja akan menguntungkan dari sisi
pembangunan sehingga dapat memacu pertumbuhan ekonomi ke tingkat yang lebih
tinggi.
Masalah yang paling nyata adalah ketersedian
lapangan pekerjaan. Yang menjadi pertanyaan adalah apakah negara kita mampu
menyediakan lapangan pekerjaan untuk menampung 70% penduduk usia kerja di tahun
2020-2030. Jadi tak heran untuk memenuhi
kebutuhan secara ekonomi akan mendorong penduduk untuk melakukan migrasi
Internasional tenaga kerja Indonesia. Adanya migrasi tersebut pastinya tidak
akan lepas dari dampak migrasi internasional terutamaterhadap daerah asal yang
akan dikupas tuntas oleh beliau. Untu mengetahui isi pidato pengukuhan beliau
lebih lengkap silahkan klik link disini
0 Komentar