Prof . I Made Sandy Sang Professor Bersahaja

9:10 PM


Nama I Made Sandy sering terdengar di kantor, Nama beliau sering terungkap dalam obrolan sehari-hari maupun dalam rapat-rapat internal. Kebaikan maupun cerita hidup beliau sering dikenang. Beliau adalah direktur pertama Direktorat Penatagunaan Tanah (dahulu bernama Direktorat Tata Guna Tanah).  Pada awal-awal masuk, saya gak begitu ngeh dengan namanya, namun lama-lama pengen tau lebih dalam siapa sebenarnya I Made Sandy. Berikut ini akan saya ulas hasil obrolan dengan pegawai-pegawai senior di lingkungan kerja saya.
Pak I Made Sandy adalah sosok yang pendiam dan sederhana. Ada yang mengatakan bahwa beliau adalah Direktur termiskin di BPN. Beliau ke kantor pulang pergi membawa mobil sendiri. Menurut kawan yang pernah ke rumahnya, rumah beliau sederhana dengan kursi rotan yang busanya sudah robek-robek. Ada hal lain yang patut diteladani, beliau selalu mengembalikan sisa perjalanan dinas sesuai dengan jumlah hari yang digunakan. Selain itu, apabila di daerah dibelikan tiket hotel maupun pesawat oleh pegawai daerah maka uangnya akan dikembalikan ketika beliau sudah sampai di jakarta. Uang dikirimkan menggunakan jasa wesel. Hal yang langka ditemukan pada kondisi sekarang ini.
Menurut cerita, Pak I Made Sandy sangat memperhatikan anak buahnya. Pada siang hari, beliau berkeliling ke ruangan staf-stafnya untuk melihat kondisi anak buah. Banyak pegawai-pegawai golongan rendah yang dibantu oleh beliau hingga dapat memiliki rumah sendiri.
Sampai dengan sekarang saya masih berusaha mengetahui perihal Pak I Made Sandy. Banyak buku-buku yang telah beliau terbitkan khususnya mengenai tata guna tanah. Mudah-mudahan dapat kita ulas pada kesempatan yang lain.

  
Waktu terus berjalan, dari jaman perjuangan kemerdekaan, mempertahankan kemerdekaan hingga sekarang. Sepertihalnya adanya manusia di muka bumi ini, pemimpin datang dan pergi. Pemimpin besar tidak ada di setiap generasi, pemimpin yang dikenang dan dipuja karena kebaikannya. Kiranya kita telah mengenal pemimpin-pemimpin besar di masa perjuangan kemerdekaan. Pada masa sulit dan penuh kesengsaraan inilah pemimpin besar lahir. Pasca kemerdekaan hingga sekarang dimana kita dikelilingi sumberdaya alam, pemimpin besarpun sulit ditemukan.

Gajah pergi meninggalkan gading dan harimau pergi meninggalkan belang. Demikianlah pepatah yang menggambarkan bagaimana kita akan dikenang dihari sepeninggal kita. Ingin dikenang baik, dikenang buruk atau tidak dikenang adalah pilihan kita. Untuk apa kita dilahirkan? Apakah hanya untuk mengisi rantai kehidupan manusia secara species, hidup hanya untuk berkembangbiak dan mati.

I Made Sandy, satu pemimpin di Direktorat Penatagunaan Tanah, BPN merupakan pemimpin besar dalam kantornya yang kecil diantara kantor-kantor instansi yang lain. Nama beliau selalu dikenang karena kebaikannya hingga sekarang. Nilai-nilai yang ditinggalkan I Made Sandy di antaranya adalah kesederhanaan, ketegasan, dan kedisiplinan. Beliau memesankan agar sebagai pegawai kita hendaknya tidak sentimentil, lebih mengedepankan rasio dibanding perasaan. Manusia yang sentimentil adalah manusia yang kalah, jangan mau kalah. Beliau adalah sosok pemimpin yang begitu memperhatikan kesejahteraan pegawainya. Berikut adalah penggalan puisi “Sebuah Kenangan” karangan Kasijono dalam buku Kenang-Kenangan Pelepasan Purna Bhakti Bapak I Made Sandy (1987), staf TGT Jawa Tengah. Penggalan puisi ini menggambarkan bagaimana staf-staf TGT mencintai Pak I Made Sandy.
Setulus, sedalam relung kalbu

Aku terpukau
Aku terkesan atas
Wibawa kepemimpinanmu
Kejujuran lugu
Kesederhanaan berperilaku

Figur pemimpin yang banyak didambakan
Figur pemimpin yang patut diteladani
Kami masih memerlukan itu

Namun apa mau dikata
Mentari tugas sudah diufuk magrib
Sinarnya mulai memerah
Dirembang petang

Jasa jasamu akan s’lalu kukenang
Nasihatmu
Petuahmu
Akan kujadikan pelita


Sumber : https://santosa.wordpress.com
Previous
Next Post »
0 Komentar